Yaredi Ndruru saat detik hembuskan nafas terakhir di RSUD dr Thomsen Nias di Gunungsitoli | Foto : istimewa |
Nias Selatan (update) - Siswa Prakerin asal nias selatan yang tewas diduga dipukul, sempat teriaki sebut nama kepala sekolahnya. Kamis (18/04/2024).
Bernama Yaredi Ndruru umur 17 tahun yang dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 15 April 2024 kemarin ternyata sempat meneriaki sebut nama kepala sekolahnya saat sedang dirawat dari rumah di Desa Sifitu Banua Kecamatan Somambawa hingga ke Rumah Sakit Umum dr Thomsen Nias di Gunungsitoli.
Hal tersebut dituturkan oleh Ayah dari korban bernama Sekhizatulo Ndruru saat diwawancarai sejumlah jurnalis televisi di Gunungsitoli, Sumatera Utara.
"Anak kami sebelum tewas terus meneriaki nama kepala sekolahnya, dia menyebut nama kepala sekolah SMK Negeri satu Sidua Ori sebagai penyebab kematiannya nanti, bahkan anak kami ini pun terus berteriak berulang-ulang ditengah kondisinya yang menjerit kesakitan saat itu," kata Sekhizatulo.
Sehingga dari itu, pihak keluarga korban mencurigai dan mencari tahu kebenarannya. Selain dari pengakuan korban, orangtua juga menanyakan kepada teman-teman korban.
"Anak kami Yaredi Ndruru sebelum meninggal dunia mengakui telah dipukul dibagian kepalanya sebanyak lima kali, pernyataan yang sama juga diakui oleh teman-temannya," kata Sokhizatulo.
Kasus dugaan pemukulan terhadap siswa di Nias Selatan ini masih terus diupayakan dikonfirmasi kepada pihak Kepolisian Resor Nias Selatan.
Diberitakan sebelumnya, Siswa Prakerin di Nias Selatan Tewas Diduga Dipukul Dibagian Kepala Sebangak 5 Kali. (Haogo Zega).
0 Komentar