BREAKING :

Pembangunan Depot Air Minum BUM Desa Esiwa Rp193 Juta Terindikasi Masalah

Bangunan Depot Air Minum | Foto: HZ

Nias Utara - Pembangunan depot air minum dengan nilai 193 juta bersumber dari Dana Desa Esiwa Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara terindikasi masalah. Sabtu (11/03/2023).

Penjabat Kepala Desa Esiwa, Marieli Gea membenarkan pembangunan depot air minum yang dikerjakan oleh BUMDes Lolomanu saat ini mangkrak akibat tidak ada kelanjutan progres pengerjaanya sebagaimana rencana awal.

"Anggaran pembangunan depot air minum ini sebesar seratus sembilan puluh tiga juta rupiah dan itu sudah masuk ke rekening BUMDes Lolomanu, sumber anggaran dari Dana Desa, seharusnya pengerjaannya telah selesai pada tahun 2022 yang lalu," tutur Pj Kades Esiwa, Marieli Gea di lokasi pembangunan depot.

Lebih jauh disampaikannya, saat ini kepengurusan BUMDes Lolomanu Desa Esiwa telah disegarkan dengan pengurus baru, tetapi sebelum peralihan kepengurusan anggaran yang Rp.193 juta telah ditarik oleh pengurus lama. 

"Semua anggaran itu telah ditarik sebelumnya dari Bank oleh Sihardin Gea selaku mantan direktur BUMDes Lolomanu Desa Esiwa, tetapi pekerjaan pembangunan depot ini belum diselesaikannya seratus persen, tim audit dari inspektorat telah datang dan masih kami tunggu laporan hasil pemeriksaan," kata Marieli Gea.

Disarankannya, anggaran yang belum terealisasi mencapai ratusan juta lebih tersebut segera dikembalikan untuk melanjutkan pembangunan depot air minum dimaksud, sehingga permasalahan tidak berlarut-larut.

"Jujur saja, bestek pembangunan depot air minum ini sebenarnya pada saat itu pihak BUMDes Lolomanu yang membuatkan karena mereka yang lebih tahu lokasi, hibah lahan telah ditandatangani semua tapi ini asal sudah diambil uangnya lalu ditinggalkan begitu saja," tandas Pj Kades Esiwa sembari memberitahukan telah menyurati DPRD dan Pemerintah Daerah Nias Utara tentang permasalahan ini.

Sementara hal ini saat dikonfirmasi kepada Sihardin Gea selaku mantan Direktur BUMDes Lolomanu Desa Esiwa membenarkan telah melakukan penarikan semua anggaran pembangunan depot air minum tersebut, namun diakuinya terkendala akibat permasalahan di lokasi pembangunan saat itu.

"Bukan tidak melanjutkan pembangunan depot air minum itu, tetapi memang dari awal sudah bermasalah, mulai dari hibah hingga besteknya, telah kami mulai melaksanakan pekerjaannya juga telah kami belanjakan sebagian peralatannya seperti pipa," ujar Sihardin Gea.

Terkait dengan sisa anggaran yang masih belum terealisasi, Sihardin menegaskan akan dipertanggungjawabkannya dengan melanjutkan pekerjaan sebagaimana bestek yang ada nantinya.

"Yang menyiapkan bestek seharusnya pihak pemerintah desa, kami pengurus BUMDes hanya melaksanakannya, ada memang bestek yang mereka berikan tapi desainnya asal-asalan saja, tunjukan bestek yang benar-benar maka saya akan selesaikan pekerjaannya," ucap Sihardin. 

Pada permasalahan ini, jelajahsatu.com selanjutnya akan berupaya mengkonfirmasi kepada pemerintah daerah kabupaten Nias Utara. (Haogo Zega).

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close