BREAKING :

Balita di Gunungsitoli Penderita Hidrosefalus Dikunjungi Andhika Laoly Beri Tali Asih

Andhika P Laoly dan Elivia | Foto: CKZ

Gunungsitoli - Balita bernama Elivia Sang Putri Waruwu penderita gejala hidrosefalus sejak lahir ditemui oleh Ketua DPC HIMNI Kota Gunungsitoli, Andhika P Laoly. Sabtu sore (11/02/2023).

Elivia Waruwu umur 3 tahun ini merupakan anak kedua dari pasangan Ama Ina Erlin Waruwu yang tinggal di Desa Fadoro, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli.

Sungguh prihatin, Elivia dengan kondisi tidak seperti anak pada umumnya yang bisa tumbuh ceria akibat gejala penyakit yang dideritanya. Arahan dokter Elivia harus dioperasi, sementara kedua orang tuanya mengeluh akan biaya.

“Sejak lahir, Elivia sudah ada gejala atau kelaianan, dokter pernah bilang gejala Hidrosefalus dan harus dioperasi, kami tidak punya uang untuk menanggung biaya itu,” tutur Ina Erlin memberitahukan pernah terima tambahan makanan dan gizi dari puskesmas setempat.

Lebih jauh Ina Erlin menuturkan, jidat Elivia sewaktu lahir sangat lembek, dan di dekat telinganya terkadang mengeluarkan cairan. Bila sakitnya kambuh, matanya memerah, perutnya kembung dan terus-terusan menangis.

"Kadang saya ikut membantu suami mengangkut pasir dengan upah dua puluh ribu sehari, kebutuhan sehari-hari pun tidak tercukupi makanya kami tidak bisa menyanggupi biaya perawatan Elivia untuk operasi," keluh Ina Erlin meneteskan air mata.

Hidup yang jauh dari kata layak, adalah tengah dirasakan oleh keluarga Ama Ina Erlin Waruwu ini, tinggal menumpang hidup disebuah rumah berjarak satu kilometer dari ruas jalan umum.

"Rumah ini adalah milik paman kami, dibantunya untuk tempat tinggal kami sementara. Sebelumnya kami berasal dari desa Lahemo, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, kami baru tinggal di sini. Makanya kami hanya menerima bantuan pemberian Bapak Presiden Jokowi," terang Ina Erlin mengaku baru didata desa setempat.

Mendenger semua kabar jeritan hidup dari keluarga Ama Ina Erlin Waruwu, Ketua DPC HIMNI Kota Gunungsitoli Andhika P Laoly bersama tim lainnya tidak mengenal lelah berjalan kaki diatas tanjakan sepanjang satu kilometer untuk memastikan dan memberi bantuan tali asih.

Elivia penderita hidrosefalus yang saat itu sedang tidur terlelap diatas ayunan langsung digendong oleh Andhika Laoly dengan membelai rambut Elvia dan mengungkapkan rasa prihatin kepada keluarga Ama Ina Erlin Waruwu.

"Bu Ina Erlin, kami sangat prihatin melihat kondisi Elivia, ini ada sedikit yang bisa kami berikan saat ini untuk Elivia,” kata Andhika sembari memberikan beberapa kotak susu dan vitamin.

Andhika berharap, agar pemberian yang tidak seberapa itu semoga sedikitnya membantu Elivia bersama keluarga.

“Percayalah bu Ina Erlin, jangan putus asa, dan terus berdoa, karena ini semua rencana Tuhan,” ucap Andhika.

Selain memberikan susu dan vitamin untuk Elivia, Andhika juga berikan bantuan tali asih lainnya berupa sembako kepada keluarga Ina Erlin tersebut.

Menerima itu, Ina Erlin merasa sangat terharu bercampur bahagia hingga tak sadar melinangkan air mata.

“Terimakasih pak Andhika, terimakasih pak,” kata Ina Erlin.

Sebelum pamit pulang dari rumah Ama Ina Erlin, terlihat Andhika Laoly kembali mengusap-usap kepala Elivia dengan menatap Andhika begitu tenang. (Haogo Zega).

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close