BREAKING :

Tantangan Jurnalisme di Era Digital

Haogo Zega | Foto : Ist

Antara Jurnalis dan Era Digital

Perkembembangan teknologi saat ini membuat dunia terbuka luas untuk diakses oleh siapa saja sesuai dengan keinginannya masing-masing. Canggihnya hasil karya elektronik anak bangsa saat ini mampu menyediakan fitur atau aplikasi dan layanan berbasis online melalui sebuah website, tentunya semua itu dapat dilihat atau di unduh kapan saja pada setiap gadget yang dimiliki.

Di era digital seperti sekarang ini sangat memberi dampak positif bagi yang memerlukan dan memanfaatkannya dengan baik. Misalnya sebuah peristiwa yang tengah terjadi hanya dengan hitungan sekejap mata dapat menyebar luas di seluruh pelosok dunia. Hal itu terjadi karena gadget telah memberi kemudahan bagi siapa pun yang mengabadikan setiap peristiwa tersebut dalam sebuah aplikasi media sosial.

Gadget multi fungsi disamping memberi kemudahan bermedia sosial kepada seluruh penggunanya, juga sangat menunjang tugas seorang jurnalis dalam mengambil, mengolah, menyimpan, dan mengirim sebuah hasil liputannya.

Namun di era digital ini dengan kehadiran gadget nyaris tidak dapat dibedakan antara mereka penggiat media sosial dengan seorang jurnalis, karena mengemban peran serupa yakni sebagai seorang penulis. Memampangkan sebuah gambar, video dan atau siaran langsung (live streaming) di media sosial dengan menuliskan keterangan yang dapat memberi penjelasan pada setiap unggahannya, tanpa disadari peran seorang jurnalis bersamaan telah dilakukan.

Bahkan, pengguna media sosial tanpa peduli keakuratan lebih cepat menyebarkan sebuah informasi bila dibandingkan dengan karya seorang jurnalis yang membutuhkan waktu untuk mengkemas dan menyesuaikan dengan kode etik atau mekanismenya bertujuan menghasilkan produk jurnalis yang berimbang.

Tentunya hal demikian menjadi sebuah tantangan kepada seorang jurnalis untuk beradaptasi dan mampu menempatkan karya tulisnya mengikuti alur era digital yang berkembang pesat saat ini, dituntut bagaimana seorang jurnalis tersebut dapat lebih cepat dari pada pengguna media sosial.

Memang diakui tingkat keakuratannya dari produk jurnalis lebih diyakini dan dilindungi oleh peraturan karena rata-rata mengedepankan azas praduga dan berimbang tanpa menyudutkan salah satu pihak yang mungkin terlibat dalam suatu peristiwa.

Semuanya itu juga dituntut setiap seorang jurnalis harus memiliki gadget setidaknya yang sama atau bahkan lebih dari pengguna media sosial lainnya, sehingga dapat memberi output maksimal dari gadget yang dimiliki. Selain itu jurnalis harus meningkatkan pengetahuan utamanya dalam mengoperasikan berbagai fitur atau tools yang disediakan oleh gadget.

Maka dari itu, diera digital sekarang ini dengan menawarkan kebebasan yang seluas-luasnya, mari memanfaatkan sebaik-baiknya, tunjukan bahwa mampu menjalankan aktivitas jurnalisnya di era ini. 


Penulis : Haogo Zega


0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close